Ketika kudengar angin berdesir,
deru ombak memecah kesunyian,
gemercik air yang menitik jujur
riak riak dari beriak alunnya
kidung pawana dengan nyanyian mistry
bahasamu telah membahana
menguak rahasia rahasia ditha
berkata polos dengan celotehnya
mengabarkan tentang jati dirimu
dentunam,auman gelegarmu
isyarat alam dengan gitanya
dentum waktu sebagai tanda
tonggak dari sebuah deklarasi alam
berdaur dengan rotasinya
qodrat alam dengan hukumnya
sandikala terus menggenggam
satu dari sejuta yang mengenal
perkataanmu gamblang dan jelas
dengan kemerdekakaan bahasamu
kalimat kalimatmu sangat terang
mengabarkan tentang prahara dunia
sorak sorai ,pekik dan tangisan
berbaur deru dengan babad alam
canda tawa,gelak dan senyum
melumat satu dengan lisanmu
lisan sarwa yang penuh hikayat
menabur doa,puja puji semesta
bagi yang mendengar itu sengau
bagi yang tak mengerti itu hanya dengung
yang mengenalnya akan tersenyut
terhanyut oleh buai alunannya
tentang balada semesta yang tak pernah usai
yang berkisah abadi tak pernah jera
seandainya aku mengerti bahasa jagat
pasti aku akan mengerti tentang mistrymu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar