Gelombang Elektromanetik tubuh ini sebagai sarana yang digunakan menjadi tenaga supranatural atau tenaga dalam.Maspanji Sangaji Samaguna Indonesia mengembangkan suatu methode untuk membesar daya biomagnetik dalam diri manusia untuk beberapa tujuan yang akan dicapai,Tenaga yang ditimbulkan oleh medan magnit dari biomagnetik sangat berguna bagi tubuh,sebagai alat penghilang rasa sakit,penyembuh penyakit,penyeimbang mental ,mencerdas kan otak,mempertajm intuisi dan gelombang dapat menembus mistry alam itu sendiri.Untuk lebih jelasnya tentang Biomagnetik,maka berikut ini kita bahas tentang apa dan bagaimana sesungguhnya Biomagnetik yang terdapat pada tubuh manusia.
Biomagnetisme adalah fenomena medan magnetik yang dihasilkan oleh organisme hidup, yang masih merupakan bagian dari bioelektromagnetisme.Asal usul biomagnetisme diperkirakan telah muncul beberapa ratus tahun yang lalu, terkait dengan istilah "magnetisme binatang." Definisi ilmiah saat ini dimulai pada 1970-an, ketika semakin banyak peneliti memulai untuk mengukur medan magnetik yang dihasilkan oleh tubuh manusia.Gerhard Baule dan Richard McFee pada 1963 dari Departement of Electrical Engineering, Syracuse University, New York mendeteksi medan biomagnetik dari hati manusia dengan menggunakan dua kumparan yang mempunyai 2 juta putaran lilitan yang dihubungkan dengan amplifier yang sangat sensitive.Pada tahun 1970, David Cohen dari MIT dengan menggunakan magnetometer SQUID dapat mengukur medan biomagnetik dari hati manusia, kemudian di 1972 dengan menambah kepekaan magnetometer itu ia berhasil mengukur medan magnetik disekitar kepala yang dihasilkan oleh kegiatan otak. Selanjutnya pengamatan empirik menunjukan bahwa penyakit pada jaringan tubuh mengubah medan biomagnetik normal. Sebaliknya medan biomagnetik yang diberikan kepada jaringan organ dapat menghindarkan organ tersebut dari penyakit.
Terciptanya medan magnetik pada manusia dari Struktur hemoglobin dan Polaritas magnetik.ion besi (fe) di hemoglobin, membuat darah bersifat magnetik. cairan tubuh yang mengandung hidrogen (proton) juga bersifat magnetik.Ketika menahan nafas atau bernafas pelan/halus maka jumlah oksigen di paru-paru relatif tetap/terbatas dibandingkan bernafas biasa.
Darah mengalir lewat paru-paru, hemoglobin mengambil oksigen cukup cepat.
pada saat oksigen sedikit maka hemoglobin (yang magnetik) akan "mengantri" dengan energi minimum yaitu dengan arah kutub tiap molekul searah membentuk barisan saling menempel dan kibatnya darah dan tubuh menjadi magnetik.
Dengan melihat hal tersebut di atas,maka mendayagunakan potensi Biomagnitik tubuh untuk kesehatan tubuh dan kebutuhan lainnya,dan hal inilah yang mendorong Maspanji Sangaji Samaguna Indonesia ( MPSSGI ) untuk memperkuat daya medan magnit pada Biomagnetik tubuh manusia dengan latihan latihan yang dikembangkan menurut strata dan jenjeng tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar